Sarapan Sambil Cerita F1 dengan Pak Wali

MAAF, bukannya saya bangga sarapan bersama dengan walikota. Bagi saya, sarapan, makan malam, bahkan makan duduk satu meja dengan pejabat di rumah pribadi, merupakan hal biasa bagi saya–maaf sekali lagi, agak menyobong diri--, karena semuanya masih berhubungan dengan tugas jurnalistik saya.

Begitu juga, Selasa pagi, saya dan teman-teman memang lagi memproduksi program LEPAT –Lepas Penat Bang Dahlan—program khusus yang selama ini sudah tayang di station dan temanya adalah ‘’dua tahun masa kepemimpinan walikota Batam Ahmad Dahlan-Ria Saftarika’’.
Setelah produksi shotting yang menghabiskan waktu hampir 90 menit, Walikota Ahmad Dahlan, langsung mengajak semua kru, maupun staff Pemko Batam sarapan di restoran KTM Tanjungpinggir Sekupang.
‘’Ayo kita sarapan sama-sama, udah lapar, karena saya juga belum sarapan,’’ begitulah ungkapan walikota Batam. Memang ada benarnya, tim produksi harus bangun pukul 05.00 wib dan harus berada di KTM Tanjungpinggir Sekupang pukul 07.00 wib untuk persiapan produksi yang dimulai pukul 07.30 WIB.
Nah, saya bukan mau menceritakan bagaimana proses makanan bersama walikota, bagaimana harus duduk, atau tata cara makan bersama pejabat, tetapi ketika saya duduk satu meja, banyak hal-hal yang dibicarakan, terutama masalah Visit Batam Year 2010, tahun kunjungan pariwisata Batam. Apatahlagi, Batam merupakan pintu gerbang kunjungan wisatawan nomor tiga di Indoensia setelah Bali, dan Jakarta, tentunya pemerintah banyak berharap dengan Pemko Batam untuk meningkatkan devisa negara dibidang pariwisata.
Walikota juga menceritakan bagaimana kehebatan Singapura menjadi tempat pertandingan Formula-1 (F1) padahal Singapura tidak memiliki sirkuit, tetapi cukup mengandalkan sirkuit jalanan, yang dipertandingkan pada malam hari. Kemudian, Singapura juga tempat Asean Broadcast and Asean Summit, dan ditambah lagi, Singapura akan menjadi tuan rumah Olympiade Pemuda. Banyak lagi event-event besar yang dilakukan oleh Singapura untuk menarik orang datang ke negeri itu.
Ahmad Dahlan dengan semangat mengatakan, pelaksanaan F1 di Singapura nanti, Batam akan mendapatkan tempias. Yaitu, orang-orang akan menginap di Batam selama beberapa hari, karena kamar hotel di Singapura sudah habis terjual. Angkanya sangat mengggiurkan, Pemko Batam maupun Batam Promotion Tourism Board (BPTB) menargetkan sedikit 8 ribu hingga 10 ribu orang yang tidak dapat hotel di Singapura akan menginap di Batam, makan, berbelanja, money changer di Batam. Tentunya perputaran uang pada saat itu sangatlah tinggi.
Jika satu orang penonton F1 Singapua yang menginap di Batam menghabiskan uang paling sedikit Rp2 juta –biaya hotel, transportasi, seaport tax, makan, entertainment--, maka perputaran uang selama beberapa hari di Batam sebanyak Rp2 miliar, berapa pajak daerah yang berhasil diraup.
Yang jadi pertanyaan, bagaimana kesiapan Pemko Batam dalam menghadapi kunjungan turis yang begitu banyak, terutama bagaimana persiapan para pengusaha hotel, keamanan para turis lokal dan macanegara, safety transportasi laut. Kemudian, apakah Pemko maupun pemerintah Indonesia tidak membuat kebijakan khusus dengan membebaskan berbagai macam pajak, seperti viskal atau visa on arrival, sehingga penonton F1 Singapura lebih tertarik lagi untuk datang ke Batam.
Kemudian, apakah Pemko tidak membuat event tambahan yang membuat orang lebih menarik lagi untuk menginap ke Batam, daripada menginap di Johor Bahru Malaysia yang juga dekat dengan Singapura. Sebab, sampai hari ini saya tidak melihat promosi luar biasa yang dilakukan oleh Pemko Batam agar orang lebih tertarik lagi untuk datang ke Batam.
Sebab, saingan Batam bukanlah Singapura, tetapi adalah Johor Bahru Malaysia yang juga dengan Singapura. Johor Bahru juga tidak tinggal diam begitu saja. Dan tidak menginginkan kesempatan emas ini pindah begitu saja ke Batam. Peluang besar ini akan mereka rebut.
Informasi yang saya peroleh Pemerintah Johor Bahru juga sudah mempersiapkan event besar, fasilitas khusus kepada penonton F1 Singapura agar menginap di Johor Bahru, meskipun ada kesan bahwa melintasi perbatasan Johor Bahru-Singapura akan diperketat. Namun pemerintah Johor Bahru bertekad agar hotel-hotel di sana penuh, bahkan untuk perhelatan Olympiade Pemuda beberapa tahun mendatang, Pemerintah Johor Bahru dengan Pemerintah Singapura sedang membuat MoU. Bagaimana dengan Batam! ***


0 comments: