BERITA, PROGRAM ‘’MAHAL’’

Andra S Kelana ; Pemimpin Redaksi


Di station televise, kita tidak mengenal namanya ‘’Superman’’. Tetapi, bagi station televise, kita lebih mengenal ‘’Superteam’’. Satu departemen, saling ketergantungan dan saling membutuhkan. Karena tujuan akhir televise adalah penonton dan pengiklan. Kalau tidak ada penonton, maka pengiklan tidak akan berbelanja di station tersebut, begitu juga sebaliknya, kalau tidak ada pengiklan, bagaimana station tersebut maun mencari penonton. Ini disebabkan, biaya produksi/biaya operasional televise itu mahal, bung!


Sebelum kepada titik, bagaimana merancang program (berbagai macam program, baik news maupun non news) dan marketing. Perlu diingatkan adalah, ciri-ciri di station televise adalah konsisten terhadap program, mulai dari menit ke menit. Dan seorang programmer harus cepat mengambil keputusan apabila terjadi sesuatu yang tidak diduga.

Redaksi, merupakan sebuah program pemberitaan di sebuah televisi. Biasanya program pemberitaan selalu ditunggu-tunggu oleh pemirsa, karena ingin mendapatkan informasi tercepat dan terlengkap. Biasanya, program-program pemberitaan selalu menjadi ‘’buruan’’ para pemasangan iklan. Dan disinilah kesempatan bagi teman-teman marketing untuk mendapatkan klien. Meskipun harganya (rate) sangat ‘’MAHAL’’ di program ini.

Kenapa mesti ‘’MAHAL’’. Percayakah anda, bahwa tidak semua orang memiliki waktu untuk menonton sebuah program yang ditayangkan oleh televisi, tetapi hampir semua orang menghabiskan waktu dalam tempo 30 sampai 60 menit untuk menonton berita. Karena ingin mendapatkan informasi tercepat.



Redaksi
Siapa itu redaksi. Redaksi atau wartawan adalah orang yang mengumpul data dan fakta, membuat sebuah berita, dan menyiarkan (broadcast) berita tersebut. DI reaksi terbagi beberapa team kerja yaitu: reporter, cameramen, editing naskah, editing gambar. Mereka-mereka inilah yang membuat paket berita untuk ditayangkan dan disampaikan kepada masyarakat.

Alien itu bernama ‘’RATING’’
Nah, di televisi dikenal lagi dengan namanya rating. Ibaratnya sebuah hakim, rating adalah kata penentu kemenangan atau kekalahan dalam dunia pertelevisian di Indonesia. Hidup atau matinya sebuah program televisi sangat tergantung oleh angka rating yang bagus. Kalau sebuah program televisi mendapat rating yang tinggi, maka dapat diasumsikan akan ada banyak pendapatan dari iklan yang akan masuk ke televisi tersebut.

Namun sebaliknya bila rating sebuah program turun, televisi tersebut kehilangan pemasukan iklan. Dengan demikian rating adalah TUHAN bagi para pekerja televisi. Merekarela berjumpalitan kerja siang malam demi memperoleh angka rating tersebut.

1 comments:

matdhaBTV said...

Sudah 9 tahun tulisan ini madih terasa update untuk situasi sekarang...